Pertemuan yang digelar di teras Masjid Nurul Iman Km. 10 Kelurahan Matalamagi dihadiri oleh perwakilan masyarakat serta beberapa tokoh masyarakat di kelurahan tersebut.
Muhammad Taslim, anggota Ketua Komisi 1 DPRD Kota Sorong menyatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk bisa menyelesaikan persolan banjir Kota Sorong terutama di Km 10, namun hingga saat ini masih belum mendapatkan hasil yang signifikan. Terlebih ketika muncul masalah baru dengan ditutupnya galian C yang beroperasi di wilayah Km 10.
Penutupan galian C dari awal haruslah disertai jalan keluar bagi semua pihak yang pastinya terdampak oleh adanya penutupan galian tersebut.
"Jadi saya pikir pertemuan ini sangat bagus, mudah-mudahan nanti ada komitmen yang kita bangun. Sehingga banjir di Kota Sorong bisa segera teratasi dengan menutup galian C dengan ada jalan keluarnya. Bagaimanapun pembangunan harus tetap berjalan," ungkap taslim saat gelar pendapat.
Pada kesempatan yang sama, Zaidullah, salah satu warga yang terdampak banjir menyampaikan beberapa permasalahan. Pertama, sungai yang melintasi Km 10 harus dinormalisasi mulai dari hulu hingga hilir. Kedua, meminta penambang agar menaati kesepakatan bersama antar warga, yang salah satu pasalnya adalah para pelaku usaha tambang wajib membuat saluran pembuangan limbah sehingga tidak merugikan masyarakat.
"Selama ini kasihan, korban banjir itu siapa yang mau bertanggung jawab? Sementara ada yang menikmati hasil. Jadi mari kita kerjasama yang baik agar ke depannya sama-sama memperhatikan lingkungan yang ada di sekitar kita. Kalau yang kesemua tadi sudah dibenahi, saya yakin perlahan air yang tergenang pelan-pelan dia akan mengalir dengan baik," harap Zaidullah yang kemudian diaminkan oleh peserta lainnya. (Ay)
Post a Comment