Sorong – Reses tahap 1 tahun 2021
anggota legislatif Kota Sorong, La Ode Samsir, digelar di Kelurahan Klabala
Kota Sorong, Kamis (25/3/2021). Sama seperti pelaksanaan reses sebelumnya, reses
di daerah pemilihan 1 Kota Sorong silakukan serentak bersama seluruh anggota
dewan yang berasal dari dapil 1.
La Ode Samsir mendapatkan
kesempatan membuka acara dengan menyapa warga Kelurahan Suprau, Klabala, dan Pal
Putih. Pada kesempatan tersebut hadir pula warga yang diwakili oleh pengurus
RT/ RW di tiga kelurahan tersebut.
Beberapa masukan disampaikan oleh
perwakilan warga kepada para legislator yang saat itu hadir. Seperti yang
disampaikan Apris Tumuju yang meminta perhatian pemerintah untuk melakukan normalisasi
Sungai Klabala.
Tidak hanya itu, keluhan para
pengurus RT/ RW terkait pemberian insentif yang tidak kunjung terealisasi.
“Keluhan kami setiap Bapak dong hadir
di agenda reses tahun sebelumnya juga masih sama kami suarakan. Kami ini kerja
berpuluh tahun jadi RT/RW belum pernah mendapat insentif. Sedangkan semua
urusan warga kami yang menangani,” papar Apris.
Menanggapi hal tersebut, La Ode
Samsir menyatakan akan membuka komunikasi dengan Dinas PU untuk melihat urgensi
dan tingkat prioritas program normalisasi Sungai Klabala.
“Kami di Komisi 3 yang membidangi
infrastruktur akan membuka komunikasi dengan Dinas PU. Nanti dilihat seberapa urgent
dan prioritas program normalisasi Sungai Klabala,” terang Samsir.
Legislator muda ini juga
memberikan perhatian atas keluhan para pengurus RT/RW, bahwa selama ini seluruh
anggota dewan sudah menyuarakan keluhan tersebut pada Walikota Sorong.
“Insentif Ketua RT dan RW yang
disampaikan dalam pertemuan dengan warga, selalu kami suarakan di meja dewan.
Karena kami sadar, bahwa RT RW adalah garda terdepan dalam pelayanan kepada
warga. Maka, sangat layak bila RT/RW mendapat apresiasi materi secara layak,"
papar pria berusia 35 tahun itu.
Tidak hanya soal infrastruktur, keluhan
atas kesejahteraan warga secara psikis juga disampaikan ketua RT 3/ RW 01 Kelurahan
Klabala. Wilayah yang dikenal sebagai pusat hiburan malam sering menjadi penyebab
keresahan warga karena music yang terlalu keras.
“Bar-bar yang ada dan sering
memutar music dengan keras, sangat mengganggu kesejahteraan psikologis warga
kami. Anak-anak jadi sulit konsentrasi belajar,” ungkapnya.
Menjawab hal tersebut, Samsir akan
mencoba bersama komisi tiga untuk melakukan sidak dan komunikasi langsung
dengan para pengelola tempat hiburan.
“Kami dari komisi tiga nanti akan
melakukan sidak serta berkomunikasi kepada pengelola tempat hiburan. Dengan harapan,
terjadi timbal balik yang baik antara warga dengan tempat hiburan,” pungkasnya.
[Ay]
Post a Comment